Kamis, 12 Mei 2011

PERAN DIRI

PERAN DIRI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Peran adalah seperangkat perilaku yang diharapkan secara sosial yangberhubungan dengan fungsi individu pada berbagai kelompok sosial.
Peran adalah sikap dan perilaku nilai serta tujuan yang diharapkan dari seseorang berdasarkan posisinya di masyarakat (Keliat, 1992 ).terdiri dari konflik peran yang tidak jelas dan peran yang tidak sesuai atau peran yang terlalu banyak.Posisi di masyarakat dapat merupakan stresor terhadap peran karena struktur sosial yang menimbulkan kesukaran, tuntutan serta posisi yang tidak mungkin dilaksanakan.
Gangguan penampilan peran adalah berubah atau terhenti fungsi peran yang disebabkan oleh penyakit, proses menua, putus sekolah, putus hubungan kerja
B. Tujuan penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah:
1. Tujuan Umum
Adapun tujuan umum dari makalah ini adalah untuk mengetahui tentang peran diri
2. Tujuan Khusus
a. Mampu mengenal defenisi peran,pembagian peran,transisi peran,penyebab gangguan peran
b. Mampu mengenal proses keperawatan dari klien dengan Gangguan penampilan peran.
c. Agar pembaca memiliki pengetahuan tentang tinjauan teoritis dari peran diri.


C.Masalah
Bagaimana asuhan keperawatan dengan masalah gangguan penampilan peran ?






















BAB II
DASAR TEORITIS
A.Konsep Dasar
1. Defenisi Peran
Peran diri adalah serangkaian prilaku yang di harapkan oleh masyarakat yang sesuai dengan fungsi yang ada dalam masyarakat atau suatu pola atau sikap,prilaku,nilai dan tujuan yang di harapkan dari seseorang berdasarkan posisinya di masyarakat (Alimul,A.2007)
Peran diri adalah sikap dan perilaku nilai serta tujuan yang diharapkannya dari seseorang berdasarka dan posisinya di masyarakat (Keliat, 1992 ).
Peran diri adalah seperangkat tingkah laku yang diharapkan oleh orang lain terhadap seseorang sesuai kedudukannya dalam, suatu system. Peran dipengaruhi oleh keadaan sosial baik dari dalam maupun dari luar dan bersifat stabil. Peran adalah bentuk dari perilaku yang diharapkan dari seesorang pada situasi sosial tertentu. (Kozier Barbara, 1995:21)
Gangguan penampilan peran adalah berubah atau terhenti fungsi peran yang disebabkan oleh penyakit, proses menua, putus sekolah, putus hubungan kerja
2. Pembagian Peran
Peran terbagi menjadi 2 macam :
a. Peran yang ditetapkan adalah peran dimana seseorang tidak punya pilihan.
Ex : peran tu uda ,kita sbg perwat karena tidak ada tim kesehtan lain ,kita harus slalu siap
b. Peran yang diterima adalah peran yang terpilih atau dipilih oleh individu.
Ex : Peran sbg perawat ,itu yang kita pilih.
3. Transisi Peran
Sepanjang kehidupan individu sering menghadapi perubahan-perubahan peran, baik yang sifatnya menetap atau sementara yang sifatnya dapat karena situasional. Hal ini, biasanya disebut dengan transisi peran.
Transisi peran tersebut dapat di kategorikan menjadi beberapa bagian, seperti berikut :
a. Transisi peran perkembangan adalah perubahan normatif yang berkaitan dengan ertumbuhan. Perubahan ini termasuk tahap perkembangan dalam kehidupan individu atau keluarga dan norma-norma budaya, nilai-nilai tekanan untuk penyesuaian diri.
Ex :sewaktu anak anak begini peran/tugasny a. remaja begini .dewasa begini perannya
b. Transisi peran situasi terjadi dengan bertambah atau berkurangnya anggota keluarga melalui kelahiran atau kematian.
c. Ex :yesman anak bermain,beljar lahir adik kita, otomatis bertambah peran kita sprti mengasuh adik kita.
d. Ex: kerja kita hanya bljr ,tapi karena tua kita telah meninggal kerja orng tua kita yang mengerjakan.
e. Transisi peran sehat sakit sebagai akibat pergeseran dari keadaan sehat ke keadaan sakit. Transisi ini mungkin dicetuskan oleh kehilangan bagian tubuh, perubahan ukuran, bentuk, penampilan dan fungsi tubuh, perubahan fisik, prosedur medis dan keperawatan
4. Penyebab gangguan peran
Pada klien yang sedang dirawat di rumah sakit otomatis peran sosial klien berubah menjadi peran sakit. Peran klien yang berubah adalah :
1) Peran dalam keluarga
2) Peran dalam pekerjaan/sekolah
3) Peran dalam berbagai kelompok
Klien tidak dapat melakukan peran yang biasa dilakukan selama dirawat dirumah sakit. Atau setelah kembali dari rumah sakit, klien tidak mungkin melakukan perannya yang biasa.
Menurut Stuart dan Sundeen ada 5 ( lima ) factor yang mempengaruhi penyesuaian diri dengan peran :
a) Kejelasan perilaku dan pengetahuan yang sesuai dengan peran
b) Konsistensi respon orang yang berarti terhadap peran individu
Ex :sesuai tanggapan orang tua Peran kita sbgi prwt ..
c) Keseimbangan dan kesesuaian antara peran yang dilakukan
d) Keselarasan harapan dan kebudayaan dengan peran
e) Kesesuaian situasi/keadaan yang dapat mendukung pelaksanaan peran

Faktor-faktor yang dapat mengakibatkan gangguan peran sebagai berikut
 Konflik peran interpersonal
Individu dan lingkungan tidak mempunyai harapan peran yang selaras/sesuai.Contoh peran yang tidak adekuat/memadai
 Kehilangan hubungan yang penting
 Perubahan peran seksual
 Keragu-raguan peran

 Perubahan kemampuan fisik untuk menampilkan peran sehubungan dengan proses menua
 Kurangnya kejelasan peran atau pengertian tentang peran
 Ketergantungan obat
 Kurangnya keterampilan sosial
 Perbedaan budaya
 Harga diri rendah
 Konflik antar peran yang sekaligus di perankan.
B.Asuhan keperawatan
1). Pengkajian
 Identitas klien
• Nama
• Umur
• Jenis kelamin
• Tanggal masuk
• Dsb
 Data dasar pengkajian klien
DS :
DO :
2) .Diagnosa Keperawatan
Adapun diagnosa yang mungkin muncul adalah:
Gangguan penampilan peran berhubungan dengan perubahan pada lingkungan
Sosial.
Kriteria Hasil :
1. Menyatakan penerimaan situasi diri
2. Membuat tujuan realitas/rencana untuk masa depan.
3. Memasukkan perubahan dalam konsep diri tanpa peran diri negatif.
3). Perencanaan
Mandiri :
1. Kaji perubahan pada pasien.
Rasionalnya: perubahan tiba-tiba, tak diantisipasi, membuat perasaan kehilangan pada kehilngan aktual/ yang dirasakan . ini memerlukan dukungan dalam perbaikan optimal.
2. Terima dan akui ekspresi frustasi ketergantungan, marah, kedukaan, dan kemarahan.
Rasionalnya: penerimaan perasaan sebagai respon normal terhadap apa yang terjadi membantu perbaikan. Mendorong pasien sebelum siap untuk menerima situasi. Penyangkalan mungkin lama dan mungkin mekanisme adaptif karna pasien tidak siap mengatasi masalah pribadi.
3. Bersikap realistis dan positif selama pengobatan pada penyuluhan kesehatan,dan menyusun tujuan dalam keterbatasan.
Rasionalnya: meningkatkan kepercayaan dan mengadakan hubungan antara pasien dan perawat.
4. berikan harapan dalam parameter situasi individu jangan memberikan keyakinan yang salah.
Rasionalnya: meningkatkan prilaku positif dan memberikan kesempatan untuk menyusun tujuan dan rencana untuk masa depan berdasarkan realistis.
5. berikan penguatan positif terhadap kemajuan dan dorong usaha untuk mengikuti tujuan rehabilitasi.
Rasionalnya: kata-kata penguatan dapat mendukung terjadinya prilaku koping positif,

Kolaborasi
1) Rujuk ke terapi fisik, konsul kejuruan, dan konsul psikiatrik.
Rasionalnya: membantu dalam mengidentifikasi cara untuk meningkatkan kemandirian
4) Implementasi
Mandiri :
1. Mengkaji perubahan pada pasien.
2. Menerima dan mengakui ekspresi frustasi ketergantungan, marah, kedukaan, dan kemarahan
3. menyikapi realistis dan positif selama pengobatan pada penyuluhan kesehatan,dan menyusun tujuan dalam keterbatasan.
4. Memberikan harapan dalam parameter situasi individu jangan memberikan keyakinan yang salah.
5. Memberikan penguatan positifterhadap kemajuan dan dorong usaha untuk mengikuti tujuan rehabilitasi.
Kolaborasi:
1) Merujuk ke terapi fisik, konsul kejuruan, dan konsul psikiatrik.
5) Evalausi









BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
1.Peran adalah serangkaian prilaku yang di harapkan oleh masyarakat yang sesuai dengan fungsi yang ada dalam masyarakat atau suatu pola atau sikap,prilaku,nilai dan tujuan yang di harapkan dari seseorang berdasarkan posisinya di masyarakat (.Aziz.A.,2007)
2.Peran adalah sikap dan perilaku nilai serta tujuan yang diharapkannya dari seseorang berdasarkan posisinya di masyarakat (Keliat, 1992 ).
3.Gangguan penampilan peran adalah berubah atau terhenti fungsi peran yang disebabkan oleh penyakit, proses menua, putus sekolah, putus hubungan kerja
B.Saran
Dalam makalah ini,penulis berharap semoga dalam pembahasan ini
Dapat bermanfaat bagi kita semua terutama bagi penulis dan dapat mengetahui tentang Peran Diri.













6
DAFTAR PUSTAKA
Alimul,Aziz( 2007).Pengantar kebutuhan dasar manusia, Jakarta: Salemba Medika
Flyingdutchman. Y(2010), Asuhan Keperawatan Jiwa!Di peroleh pada tanggal 01 oktober 2010,dari http://yoehades flyingdutchman.blogspot com.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar