Kamis, 12 Mei 2011

masalah keb cairan dan elektrolit

Nama : MUHAMMAD IKBAL
NIM : 090414-201020
Tugas : KMB
1.Masalah kebutuhan caian
A. Hipervolume atau Dehidrasi
Kekurangan cairan eksternal terjadi karena penurunan asupan cairan dan kelebihan pengeluaran cairan.tubuh akan merespons kekurangan cairan tubuh dengan mengosongkan cairan vaskuler.sebagai kompensasi akibat penurunan cairan intersitial, tubuh akan mengalirkan cairan keluar sel.
Ada 3 macam kekurangan cairan eksternal , yaitu :
1. Dehidrasi isotonik terjadi jika tubuh kehilangan jumlah cairan dan elektrolit seimbang.
2. Dehidrasi hipertonik terjadi jika tubuh kehilangan lebih banyak air dari pada elektrolit.
3. Dehidrasi hipotonik terjadi jika tubuh kehilangan lebih banyak elektolit dari pada air.
Macam dehidrasi berdasrkan darjatnya :
1. Dehidrasi berat, dengan ciri-ciri :
a. Pengeluaran cairan sebanyak 4-6 lt
b. Serum natrium mencapai 159-166 mEq/lt
c. Hipotensi
d. Turgor kulit buruk
e. Oliguria
f. Nadi dan pernapasan meningkat
g. Kehilangan cairan mencapai lebih 10% BB
2. Dehidrasi sedang, dengan ciri-ciri :
a. Kehilangan cairan 2-4 lt
b. Serum natrium mencapai 152-158 mEq/lt
c. Mata cekung
3. Dehidrasi ringan dengan ciri kehilangan cairan mencapai 5% BB
B. Hipervolume atau Hiperhidrasi
Terdapat dua manifestasi yang di timbulkan akibat kelebihan cairan yaitu hipervolume(peningkatan volume darah) CARA MENGATASI dan edema(kelebihan cairan pada intersitial).CARA MENGATASI
Normalnya cairan intersitial tidak terikat dengan air, tetapi elastis dan hanya terdapat diantara jaringan.
Edema anasarka adalah edema yang terdapat diseluruh tubuh.peningkatan tekanan hidrostatik yang sangat besar menekan sejumlah cairan sehingga kemembran kapiler paru yang menyebabkan edema paru dan dapat menyebabkan kematian.
Kelebihan cairan ekstraseldi hubungkan dengan gagal jantung,sirosis hati dan kelainan ginjal.
Kelebihan ekstrasel gejala yang sering timbulkan adalah edema perifer,asites,kelopak mata membengkak ,suara napas ronchi basah,penambahan BB tidak normal.
2. Masalah Kebutuhan Elektolit
a) Hiponatremia
Hiponatremia merupakan suatu keadaan kekurangan kadar natriumdalam plasma darah yang di tandai dengan adanya kadar natrium dalam plasma sebanyak kurang 135 mEq/lt, rasa haus berlebiha, denyut nadi yang cepat, hipotensi, konvulsi, dan membran mukosa kering.Hiponatremia disebabkan oleh hilangnya cairan tubuh secara berlebihan, misalnya ketika tubuh mengalami diareyang berkepanjangan.
b) Hipernatrenia
Hipernatremia merupakan suatu keadaan dimana kadar natrium plasma tinggi, ditandai dengan mukosa kering, oligari, turgor kulit buruk dan permukaan kulit membengkak,kulit kemerahan, lidah kering, konvulsi, suhu badan naik, serta kadam natrium dalam plasma lebih dari 145 mEq/lt.di sebabkan karena dehidrasi, diare, pemasukan air berlebihan sedangkan pemasukan garam sedikit.
c) Hipokalemia
Hipokalemia merupakan suatukeadaan kekurangan kadar kalium dalam darah.sering terjadi pada pasien yamg diare berkepanjangan yang ditandai dengan lemahnya denyut nadi, turunnya TD, tidak nafsu makandan muntah,perut kembung, lemah dan linaknyaotot tubuh danturunnya kadar kalium hingga kurang dari 3,5 mEq/lt
d) Hiperkalemia
Hiperkalsemia merupakan keadaan dimanakadar kaliumdalam darah tinggi,sering terjadi pada pasien luka bakar, penyakit ginjal, asidosis metabolik.pemberian kalium yang berlebihan melalui intravena yang ditandai dengan adanya mual,aritmia,kelemahan,sedikitnya jumlah urinr,adanya kecemasansrta kadar kalium plasma mencapai lebihdari 5mEq/lt.
e) Hipokalsemia
Hipokalsemia merupakankondisikekurangan kadar kalium dalam plasma darh yang di tandaindengandanya kram otot dan kram perut, kejang, bingung, kadar kalisum dalam plasma kurang dari4,3mEq/ltdan kesemutan pada jari dan sekitar mulut yang disebabkan pengaruh pengangkatan kelenjar gondok, serta kehilangan sejumlah kalsium karena sekresi intestinal.
f) Hiperkalsemia
Hiperkalsemia merupakan sutu keadaan berlebihan kadar kalsium dalam darah yang dapat terjadi pada pasien yang mengalami pengangkatan kelenjar gondok dan makan vitamin D secara berlebihan,di tandai dengan adanya nyeri pada tulang, relaksasi otot,batu ginjal,mual-mual,koma dan kadarkalsium plasma mencapai lebih dari 4,3 mEq/lt.
g) Hipomagnesia
Hipomagnesia merupakan keadaann kekurangan kadar magnesium dalam darh di tandai denganadanya iritabilitas, tremor, kram pada kaki dan tangan,takikardi, hipertansi, disoriensi, dan konvulsi.kadar magnesium dalamdarh mencapai kurang dari 1,3 mEq/lt.
h) Hipemagnesia
Hipermagnesia merupakan kondisi berlebihnya kadar magnesium dalam darh di tandai dengan adanya koma, gangguan pernapasan, dan kadar magnesium mencapailebih dari 2,5 mEq/lt.
3.Masalah Keseimbangan Asam-Basa
a) Asidosis respiratorik
Asidosis respiratorik merupakan suatu keadaan yang di sebabkan oleh kegagalan sistem pernapasan dalam membaung karbondioksida dari cairan tubuh sehinggaterjadi kerusakan perbapasan,peningkatan pCO2 arteri di atas 45 mmHg, dan penurunan Ph hingga kurang 7,35 yang dapt di sebabkan oleh adanya penyakit obstruksi, traumakepala, pendarahan.
b) Asidosis metabolik
Asidosis metabolik merupakan suatu keadaan kehilangan basa atau terjadinya penumpukan asam yang ditandai dengan adanyapenurunan pH hingga kurang dari 7,35 dan HCO3 kurang dari 22mEq/lt.
c) Alkalosis respiratorik
Alkalosis respiratorik merupakan suatu keadaan kehilangan CO2 dari paru yang dapat menimbulkan terjadinya pCO2 arteri kurang 35 mmHg dan pH lebih 7,45 akibat adanya hiperventilasi, kecemasan, emboli paru dan lain-lain.
d) Alkalosis metabolik
Alkalosis metabolik merupakan suatu keadaan kehilangan ion hidrogen atau penambahan basa pada cairan tubuh dengan adanya peningkatan bikarbonat plasm lebih 26 mEq/lt dan pH arteri lebih 7,45.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar